Awas, Sering Tebar Link, Blog Dilaporkan Sebagai Spam!

Saya pernah membaca di suatu forum, seorang blogger mengeluh sebab blognya dianggap spam oleh Google. Padahal apa yang ia tulis yakni original, bukan copy paste. Isinya juga bukan sesuatu yang mengandung isu, sara, atau pun konten terlarang lainnya. Kanapa malah dianggap spam?

Mari kita kembali kepada kata spam itu sendiri. Berdasarkan kamus Inggris - Indonesia Spam yakni mengirim surat-surat yang tidak diinginkan ke sekelompok tertentu. Poin utamanya ada pada mengirim yang tidak diinginkan.

Awalnya, spam banyak ditemui dalam email. Maka disediakanlah folder khusus untuk menampung email spam. Mengapa, biar yang punya email tidak merasa terganggu dengan spam. Tapi tetap dikirim, sebab siapa tahu ternyata bukan spam, maka pemilik email masih sanggup membuka email tersebut.

Dalam perkembangannya, spam sanggup tiba ke mana saja. Baik ke komentar blog, sosial media menyerupai facebook, google plus atau pun lainnya.

Siapa yang memilih sesuatu yakni spam?

Google kah? Facebook kah? Yahoo kah?

Jawabannya yakni Anda. Yaitu orang yang mendapatkan pesan tersebut. Bukan Facebook, Yahoo, Google, ataupun lainnya. Tetapi Anda.

 seorang blogger mengeluh sebab blognya dianggap spam oleh Google Awas, Sering Tebar Link, Blog Dilaporkan Sebagai Spam!

Pada dasarnya setiap pesan itu dianggap baik. Tapi dikala seseorang mendapatkan email dan merasa terganggu dengan kehadiran email yang dianggap tidak ia perlukan, ia pun melaporkannya sebagai spam. Ketika sebuah email dilaporkan oleh banyak orang sebagai spam, maka Gmail sanggup mengambil kesimpulan bahwa email sejenis yakni spam. Maka selanjutnya, email tersebut sanggup eksklusif masuk folder spam bahkan pada orang yang tidak pernah melaporkannya.

Kejadian yang serupa juga sanggup terjadi di sosial media. Ketika seseorang sering menebar link di grup Facebook, dan anggota grup merasa terganggu dengan link tersebut kemudian banyak yang melaporkannya sebagai spam. Maka sanggup jadi, facebook pun mengkategorikannya sebagai spam.

Dalam mengkategorikan sesuatu sebagai spam bahkan tidak memandang apa konten dari link tersebut. Meskipun isinya yakni sesuatu yang bermanfaat. Ketika orang yang menerima, contohnya anggota grup, tidak menginginkannya, maka ia sanggup melaporkannya sebagai spam.

Membagikan brosur rumah kepada orang yang ingin membeli rumah tentu yakni baik. Tapi bila Anda memaksakan membagaikannya kepada semua orang yang sedang duduk di restoran. Maka rasa tidak suka mereka sanggup berakibat Anda dilaporkan sebagai spam.

Kebanyakan blogger atau youtuber yang mengirim spam di grup facebook atau pun komunitas google plus yakni para blogger/youtuber gres yang berharap memperoleh visitor. Karena ketidaktahuan, mereka justru telah melaksanakan tindakan yang sanggup merusak nama baik blog atau channel mereka sendiri.

Jika moderator grup hanya memblokir akunnya, jawaban yang ditimbulkan hanyalah beliau tidak sanggup posting di grup tersebut. Tapi bila anggota grup beramai-ramai melaporkan postingannya sebagai spam, jawaban yang diterimanya sanggup lebih mengenaskan. Blog atau channelnya dianggap spam oleh Google.

Lalu bagaimana cara promosi yang baik?

Di Facebook, ada yang namanya fanpage atau halaman penggemar. Di sana, mau posting berapapun setiap harinya, bila yang posting yakni pemilik akun, maka tidak akan dilaporkan spam. Atau sanggup juga akun facebook sendiri.

Andai pun ingin posting di grup, baca peraturan grup dengan seksama. Jangan hingga berharap untung malah buntung.

Begitu juga pada akun Google Plus. Jika beranda sendiri dianggap terlalu berantakan, sanggup dengan menciptakan Koleksi. Orang yang menyukainya sanggup mengikuti koleksi Anda dan menjadi pembaca setia.

Adapun dalam komunitas Google Plus, juga harus lebih berhati-hati. Baca peraturan komunitas dengan teliti. Masih mending bila anggota komunitasnya yakni orang-orang yang baik hati. Hanya diingatkan, dan minta moderator menghapus. Bayangkan bila meraka yakni orang yang kejam dan melaporkannya beramai-ramai. Bisa tamat riwayat blog atau channelnya.

Kembali kepada paragraf awal. Kenapa blog yang kontennya tidak bermasalah malah dianggap spam? Bisa jadi memang bukan kontennya yang bermasalah. Tapi cara pemilik akun yang mempromosikannya secara berlebihan kepada kelompok yang tidak menginginkannya. Sehingga blog dilaporkan sebagai spam.

Kesimpulannya, promosi boleh saja. Tapi jangan berlebihan dalam menebarkan link, sebab sanggup dilaporkan sebagai spam.

Post a Comment

0 Comments

close