Ditegur Adsense, Perbaiki Dulu, Jangan Pribadi Banding

Alkisah seorang penguasa pergi mengunjungi rumah tahanan. Ia pun bertemu para tahanan yang ada di sana. Penguasa itu pun bertanya kepada salah seorang tahanan. Apa yang menyebabkan ia masuk penjara.

Tahanan itu menyatakan bahwa ia tidak pernah berbuat kesalahan. Ia pun meminta penguasa tersebut untuk membebaskannya.

Penguasa tersebut juga menanyakan hal yang sama kepada tahanan yang lainnya. Jawaban yang diberikan tahanan lainnya hampir serupa.

Tapi tahanan yang terakhir menunjukkan jawaban yang berbeda. Tahanan tersebut mengaku telah berbuat kesalahan. Oleh sebab itulah kini ia menjalani hukuman.

Sang penguasa lalu memerintahkan kepada penjaga tahanan supaya membebaskan tahanan yang terakhir.

Maka para tahanan yang lain pun protes dan bertanya. Apa alasan penguasa membebaskan tahanan terakhir tersebut.

Sang penguasa mengatakan, bahwa tahanan terakhir sadar dan mengakui kesalahan yang telah ia perbuat. Itulah tanda orang yang telah bertaubat. Sedangkan para tahanan yang lain tidak mau mengakui kesalahan yang telah mereka berbuat sendiri.

Cerita di atas saya ambil dari salah buku pelajaran kami di sekolah. 
Lalu apa hubungannya dengan Google Adsense?

Sebagai salah satu publisher adsense, saya juga tergabung dalam komunitas sesama publisher. Dalam komunitas tersebut banyak terdapat banyak sekali keluhan seputar adsense. Diantaranya yaitu dollar kuning, iklan tidak muncul, suspend, hingga banned.

Kebanyakan dari mereka mengatakan, saya tidak melaksanakan kesalahan apapun.

Pada ketika mendapatkan teguran dari adsesne, biasanya member yang lain mengusulkan untuk segera mengajukan banding. Tapi tampaknya jarang sekali yang mau memperhatikan di mana salahnya, lalu melaksanakan perbaikan.

Sebagai publisher adsense, saya pribadi tidak luput dari kesalahan. Pernah sanggup email teguran. Pernah situsnya dibanned. Alhamdulillah akun adsensenya masih bertahan.

Maka sebaik-baik orang yang bersalah, yakni orang yang mau mengakui kesalahan lalu melaksanakan perbaikan diri.

Biasanya tipikal teguran untuk blog kurang lebihnya menyampaikan bahwa ada artikel yang melanggar TOS, sedikit penjelasan, lalu diberikan contoh URL nya.

Di sini saya beri garis tebal, yaitu contoh. Dengan kata lain, bisa jadi ada artikel lain yang juga melanggar TOS namun tidak disebutkan URL nya.

Dulu saya sanggup teguran perihal artikel perihal cara download video dari Youtube. Waktu itu belum ada sajian download untuk Youtube. Dan tentu saja, Google sebagai pemilik Youtube tidak suka videonya didownload. Saya sebagai publisher adsense menerima teguran perihal artikel tersebut. Walaupun saya tidak tahu TOS yang mana yang saya langgar, saya pun berdasarkan saja.

Karena sadar bahwa artikel tersebut tidak sanggup diperbaiki, maka meskipun berat, artikel tersebut saya hapus. Padahal artikel tersebut yakni penyumbang pageview terbanyak untuk blog saya pada ketika itu.

Waktu itu hanya satu URL yang dilampirkan dalam email. Tapi saya mempunyai beberapa artikel perihal download dari Youtube. Karena saya memahami esensi dari teguran tersebut. Semua artikel perihal download video dari Youtube, meski URLnya tidak dicantumkan dalam email, semuanya saya hapus.

Setelah saya yakin blog sudah bersih, gres saya mengirimkan balasan, bahwa pencucian telah saya lakukan. Alhamdulillah, semua pun kembali baik ibarat semula.

Adapun kasus situs yang sempat dibanned, diantaranya sebab saya jarang buka email. Saat saya membuka email, batas waktu tenggang tiga hari untuk perbaikan telah lewat. Saya pun terpaksa merelakan blog tersebut. Meskipun mengajukan banding, namun ditolak. Saya sadar akan kelalaian saya sendiri. Sejak ketika itu saya rajin membuka email. Takutnya ada email penting yang terlewat.

Akhir-akhir ini, yang sering sanggup teguran yakni youtube. Istilah yang sering saya baca yakni dollar kuning. Kebanyakan publisher tidak mau mengakui kesalahan yang telah mereka perbuat. Yang ada malah mencari jalan supaya sesuatu yang dinilai melanggar jadi dianggap baik. Apakah hanya mengganti kata FINAL menjadi F1N4L sudah merupakan perbaikan?

Adsense yakni bisnis yang dikelola oleh manusia. Yang kadang bisa capek juga geregetan. Maka bisa jadi para publisher yang sering ngeyel tidak lagi sanggup teguran. Tapi pribadi pemutusan hubungan.

Maka saran saya bila sanggup teguran dari adsense, hapus konten yang bermasalah. Itu yakni cara yang paling aman. Atau paling tidak jangan melaksanakan monetisasi pada konten tersebut. Karena sia-sia saja memperbaikinya. Bagaimana mau memperbaiki, bila memahami letak kesalahannya saja tidak mampu.

Jika menerima teguran, maka cobalah memperbaiki diri. Jangan menyalahkan orang yang menegur. Atau membandingkan diri dengan orang lain yang tidak ditegur.

Ditegur tandanya sayang. Tidak ditegur bukan berarti tidak salah. Mungkin saja sebab tidak diperhatikan. Bisa jadi tindakan yang diperolehnya di masa depan lebih menyakitkan.

Ah, jadi panjang saja artikel ini. Intinya yakni sesuai dengan judul, ketika mendapatkan teguran dari Google Adsense, jangan pribadi banding saja, tapi perbaiki dulu dimana kesalahannya.

Salam sukses untuk semua publisher.

Post a Comment

0 Comments

close